sumber gambar: google.com
PANAH KIRANA – Hari demi hari mendekati pada tanggal 17 April 2019, yang akan tercatat dalam salah satu sejarah pesta demokrasi di Indonesia, yaitu PILPRES 2019 telah mempengaruhi dan memberi gelombang pemikiran di seluruh seluk-beluk aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Tak disangka betapa hal ini sangat dinantikan oleh masyarakat di seluruh Indonesia dalam menentukan nasib dan arah dari negara ini hingga lima tahun ke depan.
Seperti yang sudah diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia, pemilihan umum ini mempertemukan dua ‘paslon’ yang akan bertanding dalam perebutan mendapatkan posisi menjadi orang nomor satu di Indonesia. Pasangan calon (paslon) nomor satu yakni Joko Widodo yang merupakan pemegang posisi Presiden RI untuk periode 2014-2019 dan wakilnya Ma’ruf Amin akan bertanding dengan paslon nomor dua yakni Prabowo Subianto dengan wakilnya Sandiaga Uno demi memperebutkan posisi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Melihat dari berbagai kelebihan dan kekurangan antara kedua ‘paslon’ tersebut, masyarakat tentunya memiliki pemikiran dan pilihan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya elektabilitas kedua paslon tersebut di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat akan memilih pasangan mana yang sesuai dengan pemikiran mereka serta sistem dan janji yang ditawarkan oleh tiap-tiap pasangan calon.
Tanpa disadari animo masyarakat terhadap PILPRES 2019 ini sangat besar, mengingat betapa sengitnya persaingan antara kedua calon presiden Indonesia ini di antara kalangan masyarakat. Hal ini memberikan angin segar bagi jalannya pemilu ini karena keterlibatan masyarakat dalam menyuarakan dan mendukung pasangan yang mereka pilih dan percayai untuk menjadi Presiden. Keterlibatan dan kepercayaan masyarakat ini tentunya sangat diharapkan agar dapat menurunkan persentase golongan putih (golput) serta menentukan apa yang paling dibutuhkan oleh bangsa Indonesia ke depannya sesuai dengan pilihan rakyat, yang tentunya melalui calon presiden tersebut.
Walaupun demikian, animo masyarakat yang besar akan PILPRES 2019 ini juga membawa berbagai permasalahan, seperti; hoax, fitnah, kampanye gelap, hingga berita-berita yang dapat merusak persatuan dan kesatuan antara masyarakat. Berbagai praktik kecurangan ini merupakan hal yang sangat melukai demokrasi di Indonesia, sehingga masyarakat dituntut agar tidak menyebarkan ataupun mudah percaya terhadap berita-berita bohong tersebut. Kita harus mengingat bahwa pemilu ini bertujuan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia ke depannya, bukan justru menjadi ajang perselisihan dan perpecahan antara kedua pilihan yang berbeda.
Setiap ‘paslon’ memiliki cara dan janji yang ditawarkan kepada masyarakat untuk memilih mereka, serta tiap orang juga memiliki hak dan kewajiban dalam memilih pasangan calon tersebut tanpa adanya paksaan dari orang lain. Jadi mengingat betapa besar dan beragamnya negara Indonesia ini, kiranya PILPRES 2019 masyarakat dapat memilih dan menggunakan hak pilihnya dengan baik dan bertanggungjawab, demi Indonesia maju dan makmur.
Comentarios