top of page
Writer's picturePanah Kirana

Duka Persepakbolaan Indonesia Kembali Terjadi

sumber gambar: google.com

PANAH KIRANA – Dunia persepakbolaan Indonesia kembali memakan korban lagi, tewasnya seorang pemuda yang bernama Haringga Sirla (23) pada hari Minggu (23/9). Meninggalnya Haringga Sirla disebabkan oleh sekelompok Bobotoh yang mengeroyok Haringga Sirla menjelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Polisi berhasil menangkap oknum Bobotoh yang menyerang Haringga Sirla yaitu GA (20), AA (19), DS (19), BD (41), CP (20), JS (32), SM (17), dan DFA (16). Meninggalnya Haringga Sirla menyebabkan Kemenpora mengambil sikap untuk memberhentikan liga 1 selama 2 minggu untuk menghormati korban, melakukan evaluasi besar dan melihat langkah selanjutnya dari PSSI setelah BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) mengungkapkan pernyataan yang sama.

Kronologi kejadian

Pada pukul 13.00 (WIB) di parkiran gerbang biru, Haringga Sirla (23) dikejar oleh sekerumunan orang yaitu Bobotoh karena Haringga Sirla menyebutkan dirinya adalah pendukung Persija. Korban sempat meminta tolong kepada tukang bakso tetapi sudah terlanjut dikeroyoki oleh Bobotoh. Korban dikeroyoki dengan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya, sehingga hal ini yang membuat korban tewas langsung di tempat. Bahkan korban sudah tidak sadarkan diri tetapi tetap dipukuli dan diseret.

Dasar hukum

Delapan pelaku terkena Pasal 170 KUHPidana ayat (2) huruf 3e yang berisi “Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut”. Dengan melihat kasus ini, sangat mirip sekali dengan kasus tewasnya Ricko Andrean yang merupakan korban pengeroyokan salah sasaran yang dilakukan oleh Bobotoh. Tersangka dalam kasus ini dijerat pasal yang sama yaitu Pasal 170 KUHP dan UU ITE. Melihat dari kedua kasus yang mengakibatkan tewasnya korban seharusnya PSSI membuat kebijakan baru dengan ganjaran hukuman lebih berat karena menghilangkan nyawa seseorang dan membuat suporter memiliki efek jera apalagi dalam kedua kasus ini juga melibatkan oknum dan tempat yang sama. Sampai sekarang kita masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh PSSI.

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


Post: Blog2 Post
bottom of page