PANAH KIRANA – Pekan ini (25/3) National Law Moot Court Community Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (NLMCC FH UPH) berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi Piala Konservasi keempat yang diadakan oleh Unit Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Sebanyak 16 orang delegasi turut berangkat ke Semarang berlomba. Tema yang diangkat oleh panitia Piala Konservasi tahun 2019 ini adalah Tindak Pidana Kelautan dan Kehutanan Tingkat Nasional. Sebanyak 11 Universitas dari seluruh Indonesia turut berlomba dalam bersaing meraih gelar juara dalam Piala Konservasi kali ini.
NLMCC sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa FH UPH yang bergerak dalam bidang peradilan semu tingkat nasional tentu saja telah mempersiapkan delegasinya sejak pertengahan 2018 kemarin. Dinda Dhaneswara, mahasiswi FH UPH angkatan 2016 sekaligus ketua delegasi NLMCC dalam Piala Konservasi kali ini mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan memakan waktu yang cukup lama “Persiapan kita overall tujuh bulan sih…, dari Agustus 2018.”, tutur Dinda. Dinda kemudian kembali menambahkan bahwa dari seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh NLMCC hingga hari dimulainya kompetisi Piala Konservasi memiliki daya tarik tersendiri yang mampu membuat ‘ketagihan’, “Jadi dari overall perlombaan ini ya, kalau NLMCC itu justru pada saat lu kayak istilahnya NLMCC dan lomba ini itu nagih istilahnya. Jadi kayak pas lu kalah tuh pengen coba lagi. Kayak penasaran loh supaya lu menang. Pada saat lu menang tuh tetep nagih gitu loh. Gimana sih caranya buat bisa dapat yang lebih bagus lagi.”, tutup Dinda.
Marchell Pakel yang juga kerap disapa Pakel dari angkatan 2015 FH UPH merupakan salah satu delegasi dari NLMCC sebagai hakim ketua. Meski tema yang diangkat adalah Tindak Pidana Kelautan dan Kehutanan, Pakel menjelaskan bahwa tim NLMCC memilih untuk mengembangkan kasus posisi yang diberikan melalui tinjauan hukum lingkungan hidup daripada tindak pidana perikanan “Dalam kasus ini yang tadinya tindak pidana perikanan, tapi jadinya kita lebih arahkan ke tindak pidana lingkungan hidup.” Ada hal yang menarik dalam kompetisi yang diikuti oleh NLMCC kali ini, pasalnya hanya dengan bekal waktu persiapan kurang dari 6 jam tim NLMCC berhasil meraih juara 3 pada babak final.
Pakel menceritakan bahwa minimnya waktu dalam persiapan menghadapi final adalah tantangan tersendiri yang dihadapi oleh tim NLMCC “Yang menjadi kendala kita waktu itu adalah persiapan untuk disidang finalnya.”, jelas Pakel. Pakel kembali menceritakan bahwa finalisasi skrip sidang baru selesai 2 jam sebelum berlangsungnya sidang final “Dimana sidang finalnya itu bener-bener, kalau mau dicerita-cerita, jadi kita finalisasi skrip itu baru h-2 jam (2 jam sebelum) sebelum kita lomba. Dan kita latihan skrip final yang baru jadi saat itu juga sejam sebelum kita masuk ke bis dan berangkat. Itu kita latihan sejam sebelum dan ketika on the way itu di bus.”, jelas Pakel.
Pakel sendiri mengakui sempat merasa minder dengan hasil yang akan diperoleh sebelum closing ceremony “Yang pertama waktu itu delegasi (Universitas) Trisakti. Yang juara bertahan tahun lalu. Mereka sidang duluan, kita sidang kedua. Pas kita mau sidang kita melihat mereka keluar senyum-senyum, tos-tosan. Jadi diotak kita pasti bagus nih sidangnya.” Katanya “Dibanding kita yang sidang keluar-keluar nangis. Karena menurut kita itu bukan maksimalnya kita kan. Tapi ketika kita diumumin juara 3 dan kita dibacakan skor-skor dari tiap tim, ternyata sidang final kita yang kita persiapan satu jam itu jauh lebih bagus dari sidang (universitas) Trisakti yang juara satu (tahun lalu).”, tutup Pakel.
Tak tanggung-tanggung, tak hanya berhasil meraih juara 3 NLMCC juga berhasil menyabet gelar panitera terbaik yang diberikan kepada Dinda Fathira. Dinda mengakui tidak berlatih khusus untuk meraih gelar panitera terbaik, bahkan seperti delegasi NLMCC yang lain persiapan final yang dilakukannya terbilang sangat minim “Dari kemarin latihannya, panitera tuh cuman pas babak penyisihan aja. Terus mepet waktunya, latihan itu pas kurang dari 4 jam. Buat latihan yang finalnya.”, tutupnya.
Sekilas info, raihan juara 3 oleh NLMCC ini sekaligus menjadi piala perdana mereka di tahun 2019. NLMCC pada tahun 2018 kemarin berhasil meraih juara 3 pada kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Frans Seda 2018 di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta.
Commentaires