LIPPO KARAWACI — Pada tanggal 9 hingga 11 November 2018, acara High School Moot Court Competition (HSMCC) kembali diadakan di kawasan kampus UPH Karawaci. HSMCC merupakan sebuah lomba simulasi peradilan khusus untuk murid-murid berjenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas yang biasa diadakan setiap tahun oleh International Law Moot Court Community (ILMCC). Tahun 2018 merupakan tahun pertama ILMCC berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum (HMFH) UPH untuk menyelenggarakan HSMCC. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, HSMCC ke-12 ini berhasil mengumpulkan peserta paling banyak, yakni 37 tim dari 15 sekolah di Indonesia.
Secara umum, HSMCC diadakan untuk meningkatkan minat murid-murid SMA untuk mendalami ilmu hukum. Selain itu, HSMCC pun membantu dalam memberikan tim juara pertama beasiswa sebesar 75% untuk belajar di FH UPH. Di HSMCC ke-12, para peserta harus mewakili penuntut dan tertuntut secara bergilir untuk kasus berranah investasi asing langsung. Para tim harus terlebih dahulu mengirimkan berkas memorial atau argumen legal tertulis untuk kedua sisi sebelum membawakan argumen-argumen tersebut secara lisan di hadapan juri. Dalam kurun waktu dua hari (10-11 November) para tim disisihkan dari empat tahapan babak (preliminary and quarter rounds, semi-finals, dan babak final) hingga hanya ada satu tim pemenang.
Setelah persaingan sengit antara siswa-siswi SMA, tim yang berhasil memenangkan juara satu adalah tim dari sekolah Global Jaya yang mengalahkan tim Morning Star Academy di babak final. Namun, penghargaan yang diberikan tidak sebatas gelar juara pertama—ada juga penghargaan untuk juara kedua, para tim yang lolos babak semi-final dan quarter, penghargaan top 5 oralists, top 5 best memorials, serta spirit awards.
Ketika diminta untuk memberikan statement mengenai acara HSMCC ke-12, ketua acara, Gabriella Christie Laminto mengatakan, “Menurut ku sebuah improvement (untuk) bisa dapat 15 sekolah atau 37 tim, dan semuanya bagus-bagus. Situasinya itu awalnya lumayan hectic pas preliminary rounds, tapi abis itu bisa dikontrol. Aku bersyukur bisa dipercayakan bekerja dalam kepanitiaan ini, belajar banyak dari kepanitiaan ini mulai dari hecticnya, dan belajar buat lebih teliti lagi (untuk) persiapin semuanya jangan mepet-mepet. Semoga kedepannya ILMCC bisa sering berkolaborasi dengan HMFH, mengingat UKM berada dibawah naungan himpunan supaya lebih terjalin relasi dengan mahasiswa FH lainnya.”
Comments